Indonesia mengajak mari kita bangun dialog antar peradaban, dialog antar agama, dialog antar media, dialog antar generasi dengan demikian satu sama lain semakin bersatu menjaga perdamaian dan keamanan dunia," demikian salah satu pernyataan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara pembukaan dan peresmian pada tanggal 25 Nopember 2009 tahun lalu di lapangan Pelita Ambon yang diperkirakan menghabiskan dana +/- 2,5 milyar rupiah.
Monumen ini dilengkapi dengan ruangan khusus dibawah monumen yang berisi dokumentasi berbagai photo tragedi kerusuhan ambon tahun 1999, untuk mengenang dan peringatan generasi mendatang bahwa pernah terjadi rasa sakit mendalam dan kepahitan sejarah Ambon. Kita juga dapat menyaksikan melalui video dokumentasi LCD selebar 19 inchi perihal tragedi kerusuhan dan kehancuran kota Ambon lengkap dengan dokumentasi penderitaan warga Ambon.
Kehadiran Monumen Gong Perdamaian Dunia di Kota Ambon yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini sebagai momentum dan simbol pentingnya persatuan dan kerukunan antar umat dan masyarakat, dengan situasi kondisi sekarang ini benar-benar sudah aman dan tenteram kembali seperti sedia kala, hal ini telah menjadi daya tarik dan tujuan wisatawan asing maupun domestik sebagai tujuan wisata.
Gong perdamaian ke-34 program dunia yang berdiri di jantung Kota Ambon itu telah membuka “mata dunia” dan menunjukan bahwa daerah ini sekarang sudah aman damai dan tidak mengkhawatirkan untuk dikunjungi. Saya pun berkesempatan untuk melihatnya dari dekat dan benar-benar gong yang berukuran sangat besar ini melekat pin bendera-bendera seluruh dunia dan simbol-simbol dari berbagai agama menjadi satu, menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kepentingan apapun, semoga hal ini tidak menjadikan kecurigaan dan kepentingan para petualang politik hanya satu tujuan masyarakat Ambon mari kita bangun kembali bersama-sama Ambon Maluku tercinta ini agar menjadi maju amakmur dan sejahtera.
"Gong bukan Tiva, Katong sayang Samua"
Amiiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar